Kamis, 16 Januari 2014

Makalah Vitamin yang larut dalam Air

Diposting oleh Unknown di 01.57


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Vitamin yang Larut Dalam Air” guna memenuhi tugas kelompok Dasar-dasar Gizi.
Terima kasih kami ucapkan kepada  Dosen, orang tua, serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah dasar-dasar gizi ini dapat diselesaikan  dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan, olehnya itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makalah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari kami semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang yang membaca makalah ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Jakarta, 10 September 2013



                                                                                                                                                                                                                                                 Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………….... 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………….  2
I.  PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………. 3
II. PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………………………….. 4
            A.Definisi……………………………………………………………………………………………………… 4
            B.Klasifikasi………………………………………………………………………………………………….. 5
            C. ABSORSI dan EKSKRESI VITAMIN yang LARUT dalam AIR………………………….. 19
            D. PENCERNAAN VITAMIN LARUT AIR………………………………………………………….. 20
E. METABOLISME VITAMIN LARUT AIR…………………………………………………………. 20
III. PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………... 22
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………… 23

           







I. PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
Sebelum abad ke dua puluh, karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat mineral telah dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh normal. Akan tetapi berabad-abad sebelumnya, berbagai pengamatan menduga bahwa senyawa-senyawa organik lainnya adalah esensial untuk menjaga kesehatan. Saat ini telah diketahui selama 300 tahun, bahwa dengan makan buah-buahan dan sayur-sayuran segar ternyata berguna untuk pencegahan atau pengobatan scorbut (sariawan). Juga telah diakui, bahwa rakhitis dapat disembuhkan dengan minum minyak ikan. Pengamatan-pengamatan tersebut menimbulkan dugaan, bahwa ada senyawa-senyawa zat makanan lain diperlukan untuk menjaga kesehatan di samping karbohidrat, lemak atau protein.
Pada tahun 1912, Funk, seorang sarjana biokimia bangsa Polandia yang bekerja di London untuk pertama kali memperkenalkan istilah vitamin (amine yang vital) yang kemudian terkenal dengan nama vitamin (dari bahasa Latin, vital yang berarti hidup), untuk menandakan kelompok dari senyawa-senyawa organik tersebut.
1.2.      Tujuan
            Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat  :
  1. Memahami tentang Definisi vitamin larut dalam air.
  2. Mengetahui jenis, sumber, fungsi vitamin larut dalam air.
  3. Mengetahui akibat dari kelebihan dan kekurangan vitamin larut dalam air.
  4. Mengetahui absorbsi dan ekskresi vitamin larut lemak.
1.3.      Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud dengan vitamin larut dalam air ?
  2. Apa saja jenis, sumber, fungsi dan kebutuhan vitamin larut dalam air ?
  3. Apakah akibat dari kelebihan dan kekurangan vitamin larut dalam air ?
  4. Apa yang dimaksud dengan absorpsi dan ekskresi vitamin larut dalam air ?


II. PEMBAHASAN

VITAMIN LARUT AIR
A.    DEFINISI
Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan Sebaian besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang banyak terlibat dalam membantu metabolisme energi. Vitamin larut air biasanya tidak disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urine dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin larut air perlu dikonsumsi setiap hari untuk mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh normal. Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B-kompleks. Vitamin B-kompleks terdiri dari sepuluh faktor yang saling berkaitan fungsinya didalam tubuh dan terdapat didalam bahan makanan yang hampir sama. Fungsinya terkait dalam proses metabolisme sel hidup, baik pada tumbuh-tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim dan kofaktor.
Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain :
(1)    Tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen
(2)    Tidak memiliki provitamin
(3)    Terdapat di semua jaringan
(4)    Sebagai prekusor enzim-enzim
(5)    Diserap dengan proses difusi biasa
(6)    Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh
(7)    Diekskresi melalui urin
(8)    Relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.


B.     KLASIFIKASI
Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua kelompok, yaitu (1) vitamin yang larut dalam lemak dan (2) vitamin yang larut dalam air, karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan makanan dengan pelarut lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur- unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air  terdiri atas asam askorbat (C) dan B-komplek (B1 sampai  B12), yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt.
Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain : (1) tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen, (2) tidak memiliki provitamin, (3) terdapat di semua jaringan, (4) sebagai prekusor enzim-enzim, (5) diserap dengan proses difusi biasa, (6) tidak disimpan secara khusus dalam tubuh, (7) diekskresi melalui urin, (8) relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.
Macam-macam vitamin larut air, antara lain :
  1. Vitamin B1 (Tiamin)
  2. Vitamin B2 (Riboflavin)
  3. Niasin (Asam Nikotinat/vitamin B3)
  4. Asam Pantotenat (Vitamin B5)
  5. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
  6. Biotin (Vitamin B8)
  7. Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat/vitamin B9)
  8. Vitamin B12
  9. Vitamin C








1.      Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine). Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali vitamin B1 mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.
v  Fungsi Vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi metabolism energy. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memugkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk pembentukan energy. Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan precursor penting lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal system saraf. Didalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa-kerogglutarat menjadi suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan untuk dekarboksilasi asam alfa-keto seperti asam alfa-ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang diperoleh dari asam-asam amino metionin, treonin, leusin, isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan koenzim reaksi transketolase yang berfunfsi dalam pentose-fosfat shunt, jalur alternative oksidasi glukosa.
Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolism lemak, protein dan asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam metabolism karbohidrat.
v  Sumber Bahan Makanan
Sumber makanan vitamin B1 adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-kacangan, semua daging organ, daging tampa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin didalam serelia utuh terdapat didalam sekam (lapisan aleuron) dan benihn ya. Roti dibuat dari gandum utuh (whole wheat) kaya akan tiamin.
v  Dampak Kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles’ (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri- beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.


v  Dampak Kelebihan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.

2.      Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah Kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak.
v  Fungsi Vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.
v  Sumber Bahan Makanan
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, antara lain susu, keju, ayam, hati, daging, brokoli, bayam, jamur, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya meningkatkan konsumsi riboflavin.
v  Dampak Kekurangan vitamin B2
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Tanda-tanda awal kekurangan ribovlofin antara lain mata panas dan gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas, pembesaran kapiler darah di sekeliling mata. Di samping itu dapat pula mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhannya.




v  Kelebihan Vitamin B2
Mual dan Muntah
Mual dan muntah terjadi akibat kelebihan vitamin B2 bisa terjadi. Mual dan muntah terjadi akibat organ perut seperti lambung dan usus tidak mampu untuk menyerap vitamin B2 lebih banyak lagi. Karena vitamin B2 belum dikeluarkan dari tubuh. Untuk itu mual dan muntah terjadi. Belum lagi kelebihan vitamin B2 pada tubuh mengakibatkan tubuh menyimpan banyak vitamin B2 ini pada organ seperti hati dan ginjal. Sehingga malah menimbulkan keracunan dan berakibat mual dan muntah. Untuk itulah saat konsumsi vitamin B2 mulai berlebih ditandai mual dan muntah, segerakan menghentikan konsumsi vitamin B2. Baik dalam bentuk alami maupun suplemen.
Kelelahan
Lelah bisa ditimbulkan akibat kelebihan vitamin B2. Terjadi akibat konsumsi berlebih vitamin B2 namun tidak disertai banyaknya aktifitas. Karena vitamin B2 ini juga mampu untuk regernari energi pada tubuh. Sehingga saat tubuh menjadi kelebihan energi namun tidak digunakan, maka tubuh akan mengalami kelelahan. Vitamin B2 inilah yang membentuk molekul steroid. Yaitu molekul dimana digunakan untuk menambah tenaga pada atlit agar dapat mencapai pada batas-batas kemampuan tubuh untuk dapat melakukan kegiatan olahraga. Jika anda ingin mengkonsumsi vitamin B2 berlebih ada baiknya tidak disaat tubuh ingin beraktivitas rendah seperti tidur. Karena setelah bangun tidur nantinya, tubuh akan mengalami kelelahan yang cukup banyak karena metabolisme melalui respirasi pun terjadi cukup banyak.
Tekanan Darah Rendah
Gejala tekanan darah rendah yaitu pusing, mudah mengantuk, serta kelelahan. Gejala ini sangat erat dengan akibat kelebihan vitamin B2 sebelumnya diatas. Sehingga jika anda mengalami gejala diatas saat mengkonsumsi vitamin B2 maka dipastikan anda juga mengalami tekanan darah rendah. Sebabnya banyak sekali. Terutama adanya melemahnya otot pada jantung dan akibatnya darah yang mengalir pada tubuh menjadi sedikit karena jantung memompa lebih sedikit darah. Adanya pembekuan darah di pembuluh vena. Jika konsumsi vitamin B2 berlebih dapat mengakibatkan penggumpalan cairan (beri-beri), maka pembekuan darah pun bisa terjadi. Tekanan darah rendah juga dapat diakibatkan tubuh kurang mengkonsumsi garam dan kurangnya konsumsi air putih. Perlu juga sesekali meminum kopi untuk meningkatkan kinerja jantung. Kurangi konsumsi vitamin B2 jika tekanan darah rendah ini terus menerus dan menambah konsumsi makanan bergizi lainnya.



3.      Niasin (Asam Nikotinat) Vitamin B3
Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan alamiyah nikotinamida (niasin amida). Niasin merupakan Kristal putih yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemanasan normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Nisin mudan diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.
v  Fungsi Niasin (Vitamin B3)
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP (NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana perannya adalah melepas dan menerima atom hydrogen. NAD juga berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.
v  Sumber Bahan Makanan
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah. Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan. Untuk membuat suatu penafsiran kasar, protein rata-rata makanan dapat dianggap mengandung 1% triptofan.
v  Dampak Kekurangan Niasin (Vitamin B3)
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.
v  Dampak Kelebihan Niasin (Vitamin B3)
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.



4.      Asam Pantotenat (Vitamin B5)
Asam pantotenat adalah Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering. Dalam keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah. Karakteristik dari vitamin B5 sendiri adalah vitamin B5 mudah sekali rusak oleh pemanasan yang terus menerus seperti memasak yang terlalu lama. Begitu juga dengan asam dan alkali. Karena cukup banyak vitamin B5 yang terdapat diberbagai sumber makanan menjadikan vitamin B5 ini cukup mudah untuk dipenuhi secara harian.
v  Fungsi Asam Pantotenat (Vitamin B5)
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Karena asam pantotenat sendiri ini yang membantu metabolisme lemak lalu protein serta karbohidrat. Dari metabolisme tersebut akan dihasilkan energi yang dapat digunakan untuk tubuh dalam menjalankan aktivitasnya. Vitamin B5 juga bermanfaat dalam mencegah tubuh dari kejang dan mati rasa. Lalu gangguan sakit kepala dan gangguan pencernaan pun dapat diatasi. Tanpa vitamin B5, tubuh akan mengalami lelah dan lemas. Lemak, protein dan karbohidrat tidak akan diproses dalam metabolisme secara optimal jika vitamin B5 tidak terpenuhi secara baik. Sehingga dibutuhkan asupan vitamin B5 atau asam pantotenat ini dengan dosis yang tepat setiap harinya. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.
v  Sumber Asam Pantotenat (Vitamin B5)
Sumber alami asam pantotenat ini lebih banyak dikandung pada daging. Seperti daging ikan, daging ayam, daging sapi dan daging hati. Untuk sumber makanan lainnya seperti sayuran dan buah-buahan juga banyak mengandung vitamin B5. Seperti brokoli, asparagus, dan kubis. Kemudian untuk buahnya ada alpukat, dan buah pisang. Keuntungan dari mengkonsumsi sumber alami vitamin B5 yaitu ada kompleksivitas vitamin B5 dengan vitamin lain pendukungnya serta mineral sehingga tubuh tidak mengalami stress dengan mengkonsumsi banyak suplemen vitamin.
v  Dampak Kekurangan
Karena Asam Pantotenat banyak terdapat di dalam bahan makanan, kekurangan asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangannya adalah rasa tidak enak pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah, diare yang timbul sekali-sekali, rasa lelah dan susah tidur, fatigue, timbulnya jerawat berlebihan, mengalami hambatan pertumbuhan, rambut rontok dan beruban, muntah dan kejang perut, kejang pada kaki, kejang otot, gangguan saluran pernafasan, serta hiploglikemia.
v  Dampak Kelebihan
menyebabkan toksik pada tubuh. Jika dosis yang terlalu tinggi masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan mengalami mual, diare, dan sensitivitas pada gigi. Pada kasus khusus yang pernah tercatat kelebihan vitamin B5 dapat mengakibatkan peradangan pada selaput jantung dan paru-paru. Ruam dan gatal-gatal pada tubuh pun dapat terjadi akibat kelebihan vitamin B5 ini.

5.    Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat. Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai koenzim berupa piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP) dalam berbagai reaksi transaminasi. Di samping itu PLP berperan dalam berbagai reaksi lain.
v  Fungsi Vitamin B6
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah. membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. untuk membuat protein, membantu keseimbangan hormon seks, anti-depresi dan diuretic alami, membantu mengendalikan reaksi alergi. Vitamin B6 berperan dalam bentuk fosforilasi PLP dan PMP sebagai koenzim terutama dalam transaminasi, dekarboksilasi, dan reaksi lain yang berkaitan dengan metabolisme protein. Dekarboksilasi yang bergantung pada PLP menghasilkan berbagai bentuk amin, seperti epinefrin, norepinefrin, dan serotonin. PLP juga berperan dalam pembentukan asam alfa-aminolevulinat, yaitu precursor hem dalam hemoglobin. 
v  Sumber Bahan Makanan
Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum, hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. susu, telur,  beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu, ragi, bekatul, biji – bijian mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat didalam bahan makanan nabati. Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merupakan sumber utama vitamin B6.



v  Dampak Kekurangan Vitamin B6
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan pembentukan antibody, peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudut-sudut mulut dan kuit. Kekurangan vitamin B6 berat dapat menimbulkan kerusakan pada system saraf pusat.
v  Dampak Kelebihan Vitamin B6
Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan akan menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai dengan semutan pada kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya tubuh tidak mampu bekerja. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya. Gejala kelebihan vitamin B6 ini sudah dapat dilihat pada konsumsi sebanyak 25 miligram sehari.

6.  Biotin (Vitamin B8)
Biotin sebenarnya dulu dikenal dengan vitamin H. Tentu hal ini terjadi di tahun 1900-an. Kemudian ternyata dari struktur kimia merupakan struktur yang memiliki kemiripan dengan vitamin B kompleks, maka biotin dikelompokkan menjadi vitamin B kompleks. Fungsi dari biotin sendiri adalah sebagai pembantu dalam reaksi biokimia di dalam tubuh. Reaksi pembuangan karbon dioksida dan metabolisme karbohidrat merupakan peran dari fungsi biotin ini. Biotin juga merupakan koenzim di dalam tubuh yang berperan dalam metabolisme untuk menghasilkan energi. Penyakit defisiensi biotinidase dan juga penyakit holokarboksilase sintetase juga dapat diobati dengan penggunaan biotin ini. Bahkan biotin ini digunakan dalam teknik biokimia analitik yaitu hibridisasi. Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan panas, larut air dan alcohol serta mudah dioksidasi.
v  Fungsi Biotin (Vitamin B8)
Biotin berperan setiap reaksi metabolisme dalam tubuh. Metabolisme seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Kemudian hormon tertentu pun dapat terbentuk dalam konsumsi biotin ini. Manfaat lainnya dapat mencegah penuaan dini pada rambut atau uban, rambut rontok dan kebotakan. Radang kulit dapat dicegah juga dengan mengkonsumsi biotin atau disebut dermatitis. Jika pada bayi dinamakan cradle cap. Biotin sangat penting dalam pembentukan sel, berperan pada siklus krebs pada tubuh, sehingga pelepasan energi makanan seperti glukosa, asam amino dan lemak. Manfaat lainnya yaitu untuk membantu sirkulasi karbon dioksida keluar tubuh serta menjaga agar gula darah dalam tubuh stabil. Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH2  dari asam-asam amino tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang diperlukan dalam pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara metabolic, biotin erat kaitannya dengan asam folat, asam pantetonat, dan vitamin B12.
v  Sumber Bahan Makanan
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi) ragi, dan sarden. Kacang-kacangan (almond, kacang tanah, kemiri, kenari) dan mentega kacang. Ada juga, kedelai, biji-bijian, kembang kol. Daging dan buah-buahan merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologi biotin sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan di lepas. Devidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.
v  Dampak Kekurangan Biotin (Vitamin B8)
Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Gejala kekurangan pada manusia atau hewan dapat terjadi jika memakan putih telur mentah berasal lebih dari 24 butir telur sehari. Gejala kekurangan biotin  dapat muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi, slain itu dapat menimbulkan kulit kering, dermatitis, infeksi jamur, ruam, rambut yang rapuh, serta kerontokan pada rambut. Gejala lebih buruk bisa terjadi jika tidak diobati yaitu depresi ringan, adanya gangguan mental, gejala nyeri otot, sampai parestesia dan hyperesthesias.
v  Dampak Kelebihan Biotin (Vitamin B8)
 Kelebihan akibat pengonsumsian biotin dapat menimbulkan keracunan, namun juga tidak biasa terjadi. Para ahli menyarankan untuk tidak mengonsumsi biotin lebih dari 300 mg per hari kecuali di bawah pengawasan medis. Dosis harian yang diizinkan ( RDA ) adalah 0,15 mg (= 150 mikro grams) per hari .





7.  Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat) Vitamin B9
Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan sintesis asam nukleat.
v  Fungsi  Vitamin B9
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi folat dapat banyak menyembuhkan anemia parnisiosa, namun gejala gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.
v  Sumber Bahan Makanan
Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat. Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada pada jeruk menghambat kerusakan folat.
Sebanyak 75% folat dalam makanan terdapat dalam bentuk poliglutamat dan sisanya sebagai monoglutamat. Karena folat mudah rusak pada pemanasa, dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur mentah, atau sayur yang dimasak tidak terlalu matang. Diperkirakan hanya 50% folat berasal dari makanan dapat diabsorpsi. Folat ternyata disintesis dalam jumlah cukup banyak oleh bakteri usus.
v  Dampak Kekurangan Vitamin B9
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti sel- sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sering terkena infeksi karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan dan pingsan.
v  Dampak Kelebihan Vitamin B9
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.


            8.  Vitamin B12
Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B12 dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dank arena itu diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri.
v  Fungsi Vitamin B12
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan  metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
v  Sumber Bahan Makanan
Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B12.
v  Dampak Kekurangan Vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.
v  Dampak Kelebihan Vitamin B12
Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12. Dosis hingga 1000 mikrogram tidak menampakkan bahaya, tetapi juga tidak menunjukkan kegunaan. Penganut vegetarisme dianjurkan memakan suplemen multivitamin yang mengandung vitamin B12.


9.   vitamin C
Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
v  Fungsi Vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Diantaranya adalah :
a.      Sintesis Kolagen
Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin, bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel disemua jaringan ikat, seperti pada tulang awan, matriks tulang, dentin gigi, membrane kapiler, kulit dan tendon (urat oto). Dengan demikian, vitamin C berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit dan perdarahan di gusi.
b.      Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dll.
Karnitin memegang peran dalam mengangkut asam lemak-rantai panjang kedalam mitikondria untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada devisiensi vitamin C yang disertai rasa lemah dan lelah.
c.       Absorbsi dan Metabolisme Besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah di absorbs. Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke feritin hati.
d.      Absorpsi Kalsium
Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium berada dalam bentuk larutan.
e.      Mencegah Infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan karena pemeliharaan terhadap membrane mukosa atau pengaruh terhadap fungsi kekebalan.

v  Sumber bahan makanan
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, papaya, gandaria, dan tomat. Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran, daun-daunan, dan jenis kol. Kandungan vitamin C beberapa bahan makanan dapat dilihat pada table berikut.
Tabel nilai vitamin C berbagai bahan makanan (mg/100 gram)
Bahan Makanan
Mg
Bahan Makanan
Mg
Daun singkong
Daun Katuk
Daun Melinjo
Daun Pepaya
Sawi
Kol
Kol Kembang
Bayam
Kemangi
Tomat Masak
Kangkung
Ketela Pohon Kuning
275
200
150
140
102
50
65
60
50
40
30
30
Jambu Monyet Buah
Gandaria (masak)
Jambu Biji
Pepaya
Mangga Muda
Mangga Masak Pohon
Durian
Kedondong (masak)
Jeruk Manis
Jeruk Nipis
Nanas
Rambutan
197
110
95
78
65
41
53
50
49
27
24
58





v  Dampak Kekurangan Vitamin C
Kekurangan vitamin C menyebabkan sariawan di mulut, kulit cenderung kasar, gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan tanggal, mudah terjadi perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, luka sukar sembuh, mudah mengalami depresi, gampang terkena anemia dengan gejala-gejala kelelahan sakit kepala dan lekas marah. Kekurangan vitamin C berat menyebabkan penyakit kudisan.

v  Dampak Kelebihan Vitamin C
Keracunan vitamin C terjadi jika terlalu banyak konsumsi suplemen vitamin C berlebihan. Efek keracunan vitamin C tidak akan terjadi jika vitamin C yang dimakan berasal dan makanan, buah – buahan dan sayuran. Efek dari kelebihan konsumsi suplemen vitamin C overdosis antara lain :
  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Mulas
  • Kram perut
  • Sakit kepala
  • Insomnia
  • Batu Ginjal
Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh adalah 2000 mg/hr, melebihi dari dosis tersebut dapat menyebabkan keracunan. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.






C.  ABSORSI dan EKSKRESI VITAMIN yang LARUT dalam AIR
1. Absorpsi dan Ekskresi Vitamin C
Vitamin C dapat dioksidasi secara reversibel menjadi dehidro vitamin C dan katabolisme lebih lanjut menghasilkan asam oksalat. Vitamin C diekskresikan terutama di dalam urin, sebagian kecil di dalam tinja dan sebagian kecil lagi di dalam keringat . Metabolisme vitamin C belum banyak diketahui. Oleh karena itu perlu penelitian lebih lanjut tentang matabolisme vitamin C.
 2.  Absorpsi dan Eksresi Vitamin B
Thiamin mudah  larut dalam air, sehingga thiamin di dalam usus halus mudah diserap kedalam jaringan mukosa. Di dalam sel epithel mukosa usus thiamin difosforilasikan dengan pertolongan ATP dan sebagai TPP dialirkan oleh vena porta ke hati. Thiamin total di dalam darah berbentuk TPP, kadarnya 10 ug% di dalam komponen seluler 1 ug% di dalam plasma leucocyt mengandung TPP dalam konsentrasi tinggi sampai 100 ug%. Thiamin diekskresikan di dalam urine pada keadaan normal, ekskresi ini paralel terhadap tingkat konsumsi, tetapi pada kondisi defisien hubungan paralel ini tidak lagi berlaku.
Riboflavin disebabkan dari ikatan-ikatan protein sebagai FAD dan FMN di dalam lambung yang bersuasana asam. FAD dan FMN kemudian di dalam usus halus dihidrolisis oleh enzim-enzim pirofosfatase dan fosfatasemenjadi riboflavin bebas. Riboflavin diabsorpsi di bagian atas usus halus secara aktif oleh proses yang membutuhkan natrium untuk kemudian mengalami fosfo rilasi hingga menjadi FMN di dalam mukosa usus halus. Ribol=flavin dalam aliran darah sebagian besar terikat pada albumin dan sebagian kecilpada imunoglobulin. G. Riboflavin dan metabolitnya terutama disimpan di dalam hati, jantung dan ginjal. Simpanan riboflavin terutama dalam bentuk FAD yang mewakili 70-90% vitamin tersebut.
Vitamin yang terikat pada protein ini dihidrolisis menjadi biostin yang diabsorpsi bersama biotin dalam bagian atas usus halus. Biotin diabsorpsi secara aktif dalam  duodenum dan ileum bagian atas, serta disimpan atau digunakan setelah diubah menjadi biotinil-5-adenilat di dalam hati, otot dan ginjal. Biostin dihidrolisis menjadi biotin di dalam pelasma. Biotin dan metabolitnya dikeluarkan melalui urin dalam jumlah 6-50 ug/hari.
Asam pantotenat dikonsumsi sebagai bagian dari KoAyang oleh enzim pospatase dalam saluran cerna dihidrolisis menjadi 4-fofopantotein dan asam pantotenat kemudian diabsorpsi. KoA disintesis kembali di dalam sel-sel hati. Asam pantotenat dikeluarkan melalui urin, terutama sebagai hasil metabolisme Koenzim A.
Sebelum diabsorpsi, vitamin B6 di dalam Makanan yang terutama terdapat dalam bentuk fosforilasi dihidrolisis oleh enzim fosfatase  di dalam usus halus . Di dalam hati, ginjal, dan otak vitamin B6 difosforilasi kembali untuk kemudian diubah menjadi bentuk PLP oleh enzim oksidasi. Fosforilasi dan perubahan oksidatif vitamin B6 juga dapat terjadi di dalam sel darah, daerah dimana PLP terikat pada hemoglobin. Sebanyak 50% jumlah vitamin B6 dalam tubuh disimpan dalam otot. PLP dihati diikat oleh apoenzim dan beredar di dalam darah dalam keadaan terikat dengan albumin. PLP yang tidak terikat diubah menjadi asam piridoksat oleh enzim oksidase di dalam hati dan ginjal, yaitu metabolit utama yang di keluarkan melalui urin.
D.    PENCERNAAN VITAMIN LARUT AIR
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh tubuh,  melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B kompleks dan C tidak disimpan,  melainkanakan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari produk sayur, buah dan produk hewani. Seringkali makanan yang terkandung dalam makanan atau minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia. Proses pencernaan makanan, baik didalam lambung dan usus halus akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus.Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.
E.    METABOLISME VITAMIN LARUT AIR
Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan melainkan akan dikeluarkan oleh system pembuangan tubuh. Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari.
Proses Metabolismenya :
Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada table berikut.
Tabel Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin dalam Usus Halus
Jenis Vitamin
Mekanisme Penyerapan
Vitamin C
Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na+ (cepat)
Vitamin B1 (Tiamin)
Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen usus sedikit), dengan bantuan Na+ (bila jumlahnya dalam lumen usus banyak)
Vitamin B2 (Riboflavin)
Difusi pasif
Niasin
Difusi pasif (menggunakan Na+)
Vitamin B6 (Piridoksin)
Difusi Pasif
Folasin (Asam Folat)
Menggunakan Na+
Vitamin B12
Menggunakan bantuan factor intrinsic (IF) dari lambung
 Proses Metabolisme Vitamin C :
Vitamin C adalah vitamin yang larut air dan biasa disebut asam askorbat. Vitamin C mudah diserap secara aktif atau mungkin secara nonaktif (difusi) pada bagian atas usus halus masuk ke peredaran darah melalui vena porta (pembuluh darah besar yang menuju ke hati lalu ke jantung). Rata-rata penyerapan adalah 90% untuk konsumsi 20-120 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram (sebagai pil) hanya diserap sebanyak 16%. Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan, konsentrasi tertinggi ada di dalam jaringan adrenal, pituitary dan retina.
Tubuh dapat menyimpan hingga 1.500 mg vitamin C bila konsumsi mencapai 100 mg sehari. Jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut (berupa kerusakan mucosa seperti sariawan) selama tiga bulan, Vitamin C dibuang melalui urine. Karena dibuang melalui urine itu berarti berhubungan dengan ginjal. Jadi asupan vitamin C dosis tinggi kurang baik untuk penderita gagal ginjal dan hati.








III.  PENUTUP

Kesimpulan
1)      Pengertian Vitamin adalah sekelompok  senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan dan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit.
2)      Berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua kelompok, yaitu  vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air, karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan makanan dengan pelarut lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur- unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air  terdiri atas asam askorbat (C) dan B-komplek (B1 sampai  B12), yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt.
3)      Beberapa vitamin berfungsi langsung dalam metabolisme penghasilan energi Jalur metabolisme yang menghasilkan energi untuk mendukung kerja sel  diantaranya adalah glikolisis, siklus kreb, transport elektron, dan β oksidasi.
4)      Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari sayur, buah dan produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan atau minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia. Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.




DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.


2 komentar:

Raditz_ngebues mengatakan...

terikasih makalah inin sangat bermanfaat :)

Unknown mengatakan...

iyah sama - sama , alhamdulillah kalau bermanfaat :)

Posting Komentar

 

it's my world! Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review