Tugas Pengetahuan
alat pengolahan dan penyajian hidangan
Tugas
PAP, dengan Dosen Dra. I Gusti Ayu Ngurah,M.si
Di susun oleh :
Siti Nurlailia 5573136692
D3
– Tata Boga 2013, IKK
Fakultas
Teknik
Universitas
Negeri Jakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan Karya Ilmiah yang berjudul
“Tugas Pengetahuan alat pengolahan dan penyajian hidangan tentang blender” guna
memenuhi tugas individu mata kuliah PAP.
Terima kasih saya ucapkan kepada
Dosen, orang tua, serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan
berupa moril maupun materil, sehingga Karya Ilmiah PAP ini dapat diselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan.
Saya menyadari bahwa didalam penyusunankarya
ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan, olehnya itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk lebih
menyempurnakan karya tulis saya dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari saya
semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat, baik untuk pribadi, teman-teman,
serta orang yang membaca karya tulis ini sebagai tambahan dalam menambah
referensi yang telah ada.
Jakarta,
23 November 2013
Penyusun
Daftar
Isi
Kata
Pengantar……………………………………………………………………………………………… 2
Daftar
Isi………………………………………………………………………………………………………
.3
I.
Pendahuluan……………………………………………………………………………………………… .4
Sejarah penemuan Blender…………………………………………………………………
.4
II.
Pembahasan……………………………………………………………………………………………… 6
Definisi Blender…………………………………………………………………………………..
6
Fungsi
Blender…………………………………………………………………………………… 6
Cara Membersihkan Blender………………………………………………………………..
7
Cara Merawat Blender…………………………………………………………………………
8
Cara Perbaikan Blender………………………………………………………………………10
III.
Penutup……………………………………………………………………………………………………15
Kesimpulan………………………………………………………………………………………...15
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………….15
I.
Pendahuluan
Sejarah
Penemuan Blender
Hampir setiap rumah
tangga memiliki blender. Kita menggunakan blender dari waktu ke waktu saat
hendak membuat resep favorit atau jus. Apakah Anda tahu bagaimana mesin luar
biasa ini ditemukan?
Blender berawal di tahun 1922. Pada
tahun itu Stephen Poplawski, pemilik Stevens Electric Company di Racine,
Wisconsin, membuat prototipe pertama blender. Penemuan ini dimungkinkan melalui
upaya dua insinyur sebelumnya, Chester Beach dan Frederick Osius, yang dibantu
ahli pemasaran, Louis Hamilton.
Poplawski adalah orang pertama yang
meletakkan pisau berputar di bagian bawah wadah untuk menciptakan blender
pertama. Dia menggunakannya untuk membuat malt dan milkshake, dan kemudian
berusaha menjual penemuannya kepada pemilik toko obat.
Pada tahun 1932, Poplawski menerima hak
paten untuk blender ciptaannya yang dapat digunakan untuk buah-buahan dan
sayuran juga. Sehingga Anda dapat lihat, blender terbaik pada saat itu
digunakan untuk segala macam hal, sama seperti sekarang.
Pada tahun 1937, Osius menyempurnakan
blender Poplawski dan menamakannya Mixer Miracle. Dengan dukungan keuangan dari
Fred Waring, seorang mantan mahasiswa teknik dan kemudian pemimpin orkestra,
Osius mengganti nama produknya menjadi Blender Waring.
Karena
memiliki perbedaan dengan Osius, enam bulan kemudian Fred Waring mengakhiri
kemitraan dengan Osius dan mendirikan perusahaan sendiri, Waring Corporation. Dia
memperkenalkan Waring Blender tahun itu di National Restaurant Show di Chicago
dan menjualnya dengan harga eceran US$ 29,75.
Blender
Waring menjadi terkenal secara nasional di AS dan dianggap sebagai salah satu
blender terbaik di pasar! Bahkan rumah sakit menggunakannya untuk membuat diet
rumit bagi pasien mereka. Percaya atau tidak, Dr. Jonas Salk menggunakannya
saat mengembangkan vaksin polio. Penjualan blender Waring mencapai angka satu
juta pada tahun 1954. Tetapi saat blender Fred Waring melewati tonggak demi
tonggak, merek lain, Oster, juga mulai berkembang.
Pada
tahun 1946, John Oster memutuskan untuk mendiversifikasi usahanya dari peralatan
cukur ke peralatan listrik rumah tangga dengan membeli Stevens Electric,
perusahaan yang dirintis oleh Stephen Poplawski si penemu pertama blender. Segera
setelah itu, blender Osterizer® pertama diperkenalkan. Blender ini mampu
bersaing dengan blender Fred Waring. Pada tahun 1960, John Oster Manufacturing
Company dibeli oleh Sunbeam Corporation.
Selama
bertahun-tahun, desain blender terus disempurnakan. Di Amerika, perusahaan
pembuatnya juga semakin beragam seperti Hamilton Beach, Waring, KitchenAid,
Cuisinart, Breville, Braun, dll.
II.
Pembahasan
Definisi
Blender
Blender
merupakan salah satu alat rumah tangga listrik (ARTL)
yang digunakan untuk menghancurkan atau menghaluskan bahan makanan. Alat ini
menggunakan komponen pengiris berbentuk pisau bermata empat. Pisau ini berputar
melalui kopel roda-roda gigi dari karet ke poros motor yang berputar. Pada
badan atau bodi blender terpasang sebuah saklar yang berfungsi untuk
menghidupkan dan mengatur kerja motor. Variasi saklar ini pada umumnya
bergantung pada merek blendernya. Variasi saklar ini berbeda antara merek
Philips model/type HR – 2810/A dan blender National model/type MX – T1GN.
Blender National tidak memiliki variasi kecepatan sementara blender Philips
terdiri dari empat variasi kecepatan menurut posisi saklar pilihnya.
Fungsi
Blender
Blender adalah alat elektronik berupa
sebuah wadah dilengkapi pisau berputar yang digunakan untuk
mengaduk, mencampur, menggiling, atau melunakkan bahan makanan. Pisau berbentuk
seperti sebuah baling-baling pendek yang dipasang pada bagian
bawah wadah. Pisau ini diputar dengan cepat dengan tenaga dari sebuah motor
sehingga alat ini dengan segera dapat mencampur, mencincang, dan melumatkan
bahan-bahan yang dimasukkan ke dalamnya. Blender juga umumnya dilengkapi
pengatur kecepatan berputarnya pisau di dalam wadah. Blender biasanya dipakai
di dapur atau di bar.
Blender
berbeda dari pengolah makanan (bahasa Inggris: food processor). Wadah
blender biasanya lebih tinggi dibandingkan wadah food processor dan
pisau biasanya dapat dilepas dan diganti-ganti bergantung kepada bahan makanan
yang ingin diproses. Blender lebih cocok untuk menyiapkan/mencampur minuman
(membuat jus, smoothie, susu kocok, atau menghancurkan es batu), atau menghaluskan bahan
makanan yang mengandung banyak air seperti ketika membuat sup kental. Sementara
itu, food processor lebih cocok untuk mengiris, mencincang, mencampur,
dan menghaluskan bahan makanan yang lebih padat atau kering. Dibandingkan blender, food
processor lebih serba guna, karena food processor dapat pula
berfungsi sebagai blender.
Blender
berbentuk batang dan tanpa wadah disebut immersion blender (blender benam). Alat ini dapat langsung digunakan
untuk melumatkan makanan yang sedang dimasak di dalam panci.
Cara
Membersihkan Blender
1.
Air hangat, sabun cuci piring, baking soda
Isi gelas blender dengan air hangat sekitar ¾, lalu tambahkan
½ sendok teh sabun cuci piring. Tambahkan juga 1 sendok teh baking soda untuk
menghilangkan bau dan noda yang ada di gelas blender.
2.
Nyalakan blender
Lalu nyalakan blender dengan kecepatan tinggi selama 20
detik.
3.
Noda kering
Untuk noda kering yang benar-benar lengket, ulangi kembali
langkah kedua beberapa kali sampai noda hilang.
4.
Bilas
Kemudian bilas gelas blender dengan air hangat dan keringkan
dengan lap bersih.
5.
Mencuci pisau blender
Lepaskan pisau pengaduk yang ada di bagian bawah berikut
karet penahannya. Cuci dengan air hangat kemudian lap. Pastikan pisau
benar-benar kering.
6.
Gelas stainless steel dan kaca
Untuk membersihkan bagian luar gelas blender yang berbahan
stainless steel atau kaca, gunakan cuka yang dilarutkan dengan air lalu semprotkan
ke badan gelas dan lap hingga kering
7.
Gelas plastik
Sedangkan untuk gelas blender yang berbahan plastik,
bersihkan bagian luar dengan kain basah, cairan pembersih dapur, atau larutan
soda kue dan air.
8.
Membersihkan kabel
Untuk membersihkan kabel, caranya mudah, lap kabel dengan
kain basah. Tetapi pastikan colokan blender tidak tersambung ke listrik.
Cara
Merawat Blender
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merawat
blender agar awet demikian pula penggunaannya dituangkan dalam buku atau brosur
penggunaannya. Baca dengan saksama buku atau brosur petunjuk penggunaan blender
sebelum digunakan. Buku atau brosur petunjuk penggunaan blender disertakan
dalam paket blender saat pertama kali membeli blender. Periksa keberadaan buku
atau brosur petunjuk tersebut saat anda membeli blender. Jika tidak ada, mita
pada penjual. Jangan membeli blender yang tidak disertai buku atau brosur
petunjuk penggunaannya.
Kerjakan semua perintah yang diharuskan dalam buku
atau brosur tersebut saat anda menggunakan blender, dan hindari semua yang
dilarang anda lakukan. Pada umumnya, buku atau brosur petunjuk penggunaan
tersebut berisi langkah-langkah penggunaan sebagai berikut:
1. Periksa
dan cocokkan kebutuhan tegangan suplei dan frekuensi kerja dengan tegangan terpasang
dan frekluensi kerja di tempat anda akan menggunakan blender.
2. Posisikan saklar blender pada posisi ‘0’ atau off.
3. Masukkan atau pasang dengan tepat mangkok adonan yang digunakan di atas
stand dudukan hingga kedua gigi kopel –gigi kopel pisau dan gigi kopel rotor-
terjalin dengan benar. Ingat!!! Tutup mangkok adonan dengan rapat. Jika
menggonakan mangkok besar yang diperuntukkan untuk pembuatan juce, maka jangan
lupa memsang tangkai pengaduk yang dijulurkan masuk melalui lubang yang
tersedia pada tutup mangkok.
4. Tusukkan ‘tusuk kontak’ dengan benar pada stop kontak sumber listrik AC
tegangan 220 ~ 230 volt, 50 ~ 60 Hz. Perhatian! Besaran ini tidak boleh
dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran listrik ini dapat menyebabkan kerusakan
fatal pada blender. Pegang dengan baik ujung tusuk kontak (bukan kabel
penghantarnya) saat menusukkan dan melepaskan tusuk kontak ke dan dari stop
kontak.
5. Sambil tetap memegang mangkok adonan, posisikan saklar ON-OFF pada posisi
‘ON’.
6. Perhatikan dengan cermat kondisi adonan yang diblender. Jika sirkulasi
adonan sudah terdengar halus, maka hentikan putaran belender dengan jalan
mengembalikan posisi saklar pada posisi OFF. Jangan menarik mangkok adonan
dalam keadaan motor blender masih berputar. Berbahaya!
7. Perhatian! Jangan terlalu lama menjalankan motor blender, hingga melebihi
satu jam tanpa berhenti. Pemakaian yang melibihi satu jam tanpa berhenti akan
meningkatkan suhu panas motor dan akan berakibat fatal. Kondisi tersebut dapat
mengakibatkan motor blender terbakar.
8. Bersihkan atau cuci bersih semua komponen blender kecuali bodynya sesaat
setelah digunakan agar tidak berjamur.
9. Perhatian! Body blender tidak boleh dicuci. Di dalam bodi blender terdapat
motor dan rangkaian kelistrikan blender. Pencucian bodi blender akan membasahi
motor dan rangkaian kelistrikan blender. Hal ini dapat mengakibatkan motor
blender dan rangkaian kelistrikan blender terhubung singkat (korsleting).
Dampak selanjutnya adalah motor dan rangkaian kelistrikan motor akan terbakar
ketika dijalankan kembali.
Cara Perbaikan
Blender
kerusakan pada ARTL terkadang tak
dapat dihindari. Kerusakan dapat terjadi karena:
1. Faktor
usia atau frekuensi penggunaan blender
2. Faktor
bencana, seperti bencana alam dan kecelakaan
3. Faktor
kecerobohan atau kesalahan penggunanya.
Faktor
usia atau frekuensi penggunaan blender dan faktor bencana susah dihindari
tetapi faktor kecerorobohan atau kesalahan dapat dihindari dengan jalan
meningkatkan pengetahuan tentang belnder dan cara penggunaannya. Oleh karena
itu pengetahuan dan keterampilan untuk memperbaiki kerusakan tersebut perlu
dimiliki, terutama oleh mereka yang mengikuti mata kuliah ini. Berikut ini
diurakan beberapa jenis kerusakan blender dan langkah perbaikannya.
a) Motor
blender tidak berputar
Motor
blender tidak berputar karena tidak ada arus listrik yang masuk ke dalam motor
blender. Kondisi ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada bagian-bagian yang
dilalui arus listrik yang menuju ke dalam kumparan atau belitan motor, seperti:
tusuk kontak, kabel pengantar, saklar pengubung kontak atau pemilih putaran,
sikat, komutator, dan kumparan motor.
Langkah
perbaikan yang perlu dilakukan, yakni:
1.
Periksa kondisi fisik tusuk kontak dengan pengamatan mata telanjang dari
kemungkinan: terbakar, patah atau terlepas dari hubungan kontak dengan kabel
pengantar. Kemudian, jika kondisi fisik terlihat bagus, lanjutkan dengan
pemeriksaan hubungan kontak terminalnya dengan ujung kabel pengantar yang
dihubungkan kepadanya dengan menggunakan multimeter (posisi ohm, skala 10X).
Jika jarum penunjuk multimeter bergerak ke kanan menuju ke titik ukur ‘0’ dan
menunjuk nilai ukur tertentu, misalnya 0 ohm atau mendekati 0 ohm dan tidak
bergerak dari nilai tersebut, maka tusuk kontak blender masih baik. Selain kondisi
tersebut, tusuk kontak rusak dan harus diganti dengan yang baru;
2. Periksa sambungan dan kondisi kabel penghantar, jangan sampai ada yang
terlepas. Kemudian gunakan multimeter (posisi saklar pilih pada poisisi ‘ohm’,
skala 10X) untuk memeriksa kondisi kabel jangan sampai mengalami putus ‘dalam’.
Putus ‘dalam’ artinya kawat pengahantar yang berada di dalam selubung isolasi
penghantar ‘patah’ atau terputus, sehingga titik atau posisi putusnya tidak
terjangkau melalui indra mata, sehingga perlu dideteksi kondisinya dengan alat
ukur multimeter atau ohm meter;
3. Periksa kondisi sikat (kiri-kanan), jangan sampai patah, aus atau pegas
tekannya terlepas sehingga hilang kontak antara komutator-sikat-belitan
stator-saklar-kabel penghantar-tusuk kontak. Sikat yang patah, terlalu aus atau
pegas tekannya hilang dapat menyebabkan hilangnya hubungan kontak antara
belitan ‘rotor dan ‘stator’ motor blender. Akibatnya motor blender tidak dapat
tersuplei arus listrik dan tidak berputar. Jika sikat dalam kondisi patah,
terlalu aus atau kehilangan pegas tekan, maka sikat harus diganti dengan yang
baru.
4. Periksa kondisi lamel komutator. Jangan sampai ujung belitan rotor terputus
kontak dengan lamel komutator, atau belitan rotor sudah terbakar. Jika semu
ujung belitan rotor terputus dari lamel komutator atau belitan rotor sudah
terbakar, maka motor blender tidak akan berputar.
5. Periksa kondisi hubungan belitan stator (kiri-kanan) dengan menggunakan ohm
meter (multimeter) jangan sampai terbakar atau terputus. Jika terbakar atau
putus, maka motor blender tidak akan berputar.
b) Motor
blender tidak berputar, tetapi berdengung
Kondisi
atau kerusakan yang menyebabkan motor blender tidak berputar, tetapi berdengung
yaitu belitan medan bantu atau medan putar atau medan utama stator ada yang
hubung singkat. Demikian pula halnya jika belitan rotor motor blender ada yang
hubung singkat. Hubung singkat pada belitan stator atau rotor motor blender
menyebabkan motor blender kehilangan momen putar, sementara itu arus listrik
tetap mengalir. Akibatnya, motor berdengung hingga bergetar. Jika kondisi ini
dibiarkan berlangsung lama sekitar 10 – 30 menit, maka belitan stator dan rotor
dapat terbakar.
Langkah
perbaikannya adalah:
Ganti
kumparan bantu atau kumparan utama stator motor, atau ganti kumparan rotor
motor blender. Penggantian belitan stator dapat dilakukan sendiri atau
dipercayakan kepada tukang service. Jika pengantiannya dilakukan sendiri maka
ada beberapa hal praktis yang dapat anda dilakukan, yakni:
1.
Perhatikan dan catat dengan cermat ukuran kawat email yang digunakan
masing-masing jenis belitan,
2. Perhatikan dan gambar dengan tepat arah putaran belitan masing-masing
belitan (belitan medan bantu, belitan medan utama, dan belitan rotor). Baca
buku yang khusus membahas tentang cara menggulung belitan (kumparan) motor
listrik, Panjang atau jumlah lilitan pada masing-masing kumparan tidak perlu
terlalu dipersoalkan, tetapi cukup anda menimbang dengan cermat bobot kawat
email yang dibutuhkan masing-masing jenis kumparan,
3. pada saat anda menggulung dianjurkan anda menggunakan sarung tangan yang
lembut dan terbuat dari kain ‘Cotton’, sehingga kemungkinan lecetnya isolasi
kawat email karena pengaruh kontaminasi langsung dengan tangan anda yang
mungkin lembab atau basah, atau rusak karena goresan kuku anda dapat dihindari.
Kemudian, jangan menarik kawat email sambil menggesekkannya saat melakukan
penggulungan, karena dapat melecetkan isolasi kawat email.
c) Motor
blender berputar, tetapi mengeluarkan percikan bunga api.
Kerusakan
ini terjadi karena hubungan kontak antara sikat dan komutator tidak rata atau
kurang pas.
Langkah
perbaikannya adalah :
1.
Periksa sikat motor, jangan sampai sikat sudah tidak pas menutup atau
menyambungkan kontak sikat dengan lamel komutator dengan baik; dan
2. Periksa kondisi sikat, ganti jika sudah terlalu pendek sehingga kecekungan
permukaannya tidak lagi menutupi atau menyambung hubungan antara sikat dengan
lamel-lamel komutator rotor.
d) Motor
blender berputar, tetapi bergetar
Kondisi
blender berputar, tetapi bergetar dapat disebabkan oleh beberapa kerusakan yang
terjadi pada sistem mekanik motor, seperti:
1. Sikat
motor yang digunakan terlalu keras (kepadatannya tidak sesuai dengan kepadatan
sikat aslinya)
2. Permukaan lamel-lamel komutator sudah tidak rata secara siklus, sehingga
sikat loncat-sangkut terhadap lamel yang tidak rata pada saat rotor berputar
3. Gigi kopel antar tangkai pengaduk dan rotor sudah cukup aus atau ada
beberapa giginya hilang atau patah
4. Putaran as (poros) rotor sudah tidak sentris lagi. Kondisi ini pada umumnya
disebabkan oleh keruskan bearing (lahar) dudukan rotor (muka dan belakang),
atau rumah dudukan bearing telah bergeser karena pengaruh panas yang berlebihan
saat digunakan.
Langkah
perbaikan yang perlu dilakukan pada kondisi kerusakan terasebut, yakni:
1. Ganti
sikat untuk kerusakan pertama, gunakan yang asli
2. Ganti rotor, karena pada keruskan kedua ini perbaikannya sangat susah
dilakukan. Memerlukan peralatan khusus untuk melakukannya. Dan boleh jadi harga
peralatan khsus tersebut lebih mahal dari pada harga rotor
3. Pada keruskan ketiga, ganti gigi kopel dengan yang baru
4. Sementara itu, kerusakan keempat sangat sulit diperbaili, kecuali mengganti
bearing, rotor, dan rumah dudukan rotor. Pada umumnya rumah dudukan rotor tidak
dijual terpisah, bahkan tersambung langsung dengan bodi blender. Jadi
penggantiannya memerlukan bodi blender lain atau bodi baru jika ada yang
dijual.
e) Motor
blender berputar, tetapi saat digerakkan atau kabel penghantarnya bergerak
kadang motor tidak bergerak atau berputar
Kondisi
motor blender berputar, tetapi saat digerakkan atau kabel pengtarnya bergerak
kadang motor tidak berputar dapat disebabkan oleh:
a.
kerusakan pada sistem sikat
b. kabel
penghantar mengalami putus dalam.
Langkah
perbaikannya adalah:
a.
Periksa sistem sikat, mungkin ada salah satu dari sikat tersebut yang lepas
pegas tekannya. Perbaiki! Sebaiknya diganti saja dengan yang baru. Ingat jangan
mengganti sikat hanya satu atau sebelah saja, hal ini berpengaruh pada
keseimbangan tekanan sikat terhadap komutator motor
b. Ganti kabel penghantar dengan yang baru. Pada umumnya kabel penghantar
tersedia dan dijual terpisah. Harga persetnya Rp 3.500 pada tahun 2004.
f) Motor
blender berputar, tetapi mengeluarkan suara kasar
Motor
blender berputar, tetapi mengeluarkan suara kasar pada umumnya disebabkan oleh
kerusakan pada bearing as rotor. Ada salah satu atau beberapa dari peluruh
bearing yang terlalu aus terhadap lingkaran bearing atau sudah pecah. Kerusakan
ini memberi peluang rotor mengalami sentakan atau lentingan terhadap lingkaran
dalam bearing saat motor berputar hingga mengeluarkan bunyi gemerincing yang
kasar.
g) Motor
blender berputar, tetapi pengaduk adonan tidak ikut berputar
Motor
blender berputar, tetapi pengaduk adonan tidak ikut berputar dapat dipastikan
bahwa kerusakan terjadi pada gigi kopel yang berfungsi menggenggam tangkai
pengaduk dan terhubung dengan gigi putar rotor sudah aus. Satu-satunya langkah
penanggulangan terhadap kerusakan ini adalah menganti gigi kopel dengan yang
baru.
III.
Penutup
Kesimpulan
Jadi , Blender adalah alat dapur
yang termasuk ke dalam alat pengolahan karna fungsinya yang berguna untuk
menghaluskan bahan masakan yang akan di buat , selain itu blender juga agar
dapat berfungsi dengan baik memiliki cara pembersihan yang harus di perhatikan
serta cara perawatan agar blender yang digunakan dapat bertahan lama atau awet.
Blender sangat di butuhkan dalam proses memasak masakan yang membutuhkan
bahan-bahan yang harus di haluskan atu dalam membuat juice. Oleh karena itu
bila terjadi kerusakan pada blender kita dapat memperbaiki sendiri dengan
langkah-langkah yang ada di karya ilmiah ini.
Daftar Pustaka